REPRODUKSI


Menstruasi

a.       Pengertian

Menstruasi adalah pelepasan dari rahim (endometrium) yang disertai dengan pendarahan yang terjadi secara berulang setiap bulan kecuali pada saat kehamilan. (Fertitest, Medicastore, 2003)

b.   Siklus Menstruasi

Panjang siklus yang biasa pada manusia ialah 25 sampai 32 hari dan kira–kira 97 % wanita berovulasi siklus haidnya berkisar antara 18 sampai 42 hari. (Hanifa, 2005)

Pada masa reproduksi dalam keadaan tidak hamil, selaput lendir uterus mengalami perubahan–perubahan siklus yang berkaitan erat dengan aktifitas ovarium dapat dibedakan pada 4 fase endometrium, yaitu:

1)      Fase menstruasi (diskuamasi)

Dalam fase ini endometrium dilepaskan dari dinding uterus disertai pendarahan hanya stratum basale yang tinggal utuh. Fase ini berlangsung 3 sampai 4 hari.

2)      Fase paska haid (regenerasi)

Penyembuhan luka akibat endometrium fase ini telah mulai sejak fase menstruasi dan berlangsung kurang lebih 4 hari.

3)      Fase intermenstrum (fase proliperasi)

Dalam fase ini endometrium menjadi setebal ± 3,5 mm. fase ini berlangsung dari hari 5 sampai hari ke 14 dari siklus haid fase poliferasi terbagi atas 3 subfase yaitu :

·     Fase poliferasi dini, terjadi pada hari ke-4 sampai hari ke7. Fase ini dapat dikenali dari epitel permukaan yang tipis dan adanya regenerasi epitel.

·     Fase poliferasi madya, terjadi pada hari ke-8 sampai hari ke-10. Fase ini merupakan bentuk transisi dan dapat dikenali dari epitel permukaan yang berbentuk torak yang tinggi.

·     Fase poliferasi akhir, berlangsung antara hari ke-11 sampai hari ke-14. Fase ini dapat dikenali dari permukaan yang tidak rata dan dijumpai banyaknya mitosis

4)      Pra haid (fase sekresi)

Fase ini berlangsung dari hari ke-14 sampai ke-28, endometrium kira–kira tetap tebalnya, tetapi bentuk kelenjar berubah menjadi panjang berkelok–kelok dan mengeluarkan getah yang makin lama makin nyata. Bagian dalam sel endometrium terdapat glikogen dan kaput yang diperlukan sebagai bahan makanan untuk telur yang dibuahi. Fase sekresi dibagi dalam 2 tahap yaitu :

·     Fase sekresi dini, pada fase ini endometrium lebih tipis dari fase sebelumnya karena kehilangan cairan

·     Fase sekresi lanjut, pada fase ini kelenjar dalam endometrium berkembang dan menjadi lebih berkelok–kelok, sekresi mulai mengeluarkan getah yang mengandung glikogen dan lemak. Akhir masa ini, stroma endometrium berubah kearah sel–sel, desidua, terutama yang ada di seputar pembuluh arterial. Keadaan ini memudahkan terjadinya nidasi (Hanifa, 1997).

c.       Gangguan yang menyertai menstruasi

1)      PMS (Pre Menstruasi Syndrome) atau gejala pre menstruasi, dapat menyertai sebelum atau saat menstruasi. (Chatarina Wahyuni dan Ramona Sari, PKBI Pusat, 2003) Antara lain :

·     Perasaan malas bergerak, badan menjadi lemas, serta mudah merasa lelah

·     Nafsu makan meningkat dan suka makan makanan yang rasanya asam

·     Emosi menjadi labil. Biasanya kita mudah uring–uringan, sensitif dan perasaan–perasaan negatif lainnya

·     Mengalami kram perut (dismenorea)

·     Kepala nyeri

·     Pingsan

·     Berat badan bertambah, karena tubuh menyimpan air dalam jumlah yang banyak

·     Pinggang terasa pegal

2)      Gangguan–gangguan menstruasi

Gangguan haid dan siklusnya, khususnya dalam masa reproduksi dapat digolongkan dalam :

·         Kelainan dalam banyaknya darah dan lamanya perdarahan pada haid / jenis – jenis perdarahan vagina abnormal, yaitu :

-   Hipermenore (menorragi)

Hipermenore ialah perdarahan siklik yang sangat banyak, lebih dari normal (lebih dari 8 hari).

-   Hipomenore

Hipomenore ialah perdarahan siklik dengan jumlah yang lebih sedikit dari biasanya.

·     Kelainan siklus

-   Polimenore

Polimenore ialah menstuasi yang sering (siklus haidnya lebih pendek dari biasa : kurang dari 21 hari).

-   Oligomenore

Oligomenore ialah menstruasi yang jarang (panjang siklus ³ 35 hari).

-        Amenore

Amenore ialah menstuasi lebih dari 5 bulan sejak menstuasi terakhir.

Komentar